Pentingnya Filsafat Pendidikan
Pentingnya Filsafat
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab membimbing peserta didik mencapai kedewasaan. Dapat
juga dikatakan untuk merumuskan pendidikan yang baik harus mengandung
sekurang-kurangnya unsur berikut :
- Adanya bentuk pendidikan : apakah berbentuk usaha, pertolongan, bantuan, bimbingan, pelayanan ataupun pembinaan.
- Adanya pelaku pendidikan : orang dewasa, guru sebagai pendidik, orang tua, pendeta/pemuka agama, pemuka masyarakat, ataupun pimpinan organisasi).
- Adanya sasaran pendidikan : orang yang belum dewasa, aak didik, peserta didik.
- Adanya sifat pelaksanaan pendidikan : dengan sadarm dengan sengaja, penuh tanggung jawab, dengan sistematis, dengan terencana.
- Adanya tujuan yang ingin dicapai : manusia susila, kedewasaan, manusia yang patriot atau warga Negara yang bertanggungjawab.
Dapat dikatakan bahwa antara filsafat pendidikan dan
pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan.
Filsafat penddikan mempunnyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi
usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya
sistem pendidikan. Pernyataan lain mengatakan suatu usaha untuk mengatasi
persoalan-persoalan pendidikan tanpa menggunakan kearifan (wisdom) dan kekuatan
filsafat ibarat sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk gagal. Persoalan
pendidikan adalah persoalan filsafat. Pendidikan dan filsafat tidak terpisahkan
karena akhir dari pendidikan adalah akhir dari filsafat, yaitu kearifan
(wisdom). Dan alat dari filsafat adalah alat dari pendidikan, yaitu pencarian
(inquiry), yang akan mengantar seseorang pada kearifan.
Filsafat pendidikan memang suatu disiplin yang bisa
dibedakan tetapi tidak terpisah baik dari filsafat maupun juga pendidikan, ia
beroleh asupan pemeliharaan dari filsafat. Ia mengambil persoalannya dari
pendidikan, sedangkan metodenya dari filsafat. Berfilsafat tentang pendidikan
menuntut suatu pemahaman yang tidak hanya tentang pendidikan dan
persoalan-persoalannya, tetapi juga tentang filsafat itu sendiri.
Filsafat dan pendidikan berjalan bergandengan tangan, saling
memberi dan menerima. Mereka masing-masing adalah alat sekaligus akhir bagi
yang lainnya. Mereka adalah proses dan juga produk.
(1) Filsafat
sebagi proses (philosophy as process)
Filsafat sebagai aktivitas
berfilsafat (the activity of philosophizing). Tercakup di dalamnya adalah
aspek-aspek: (a) analisis (the analytic), yakni berkaitan dengan aktivitas
identifikasi dan pengujian asumsi-asumsi dan criteria-kriteria yang memandu
perilaku. (b) evaluasi (the evaluative), berkaitan dengan aktivitas kritik dan
penilaian tindakan. (c) spekulasi (the speculative), berhubungan dengan
pelahiran nalar baru dari nalar yang ada sebelumnya. (d) integrasi (the
integrative), yakni konstruksi untuk meletakkan bersama atau mempertautkan
kriteria-kriteria atau pengetahuan atau tindakan yang sebelumnya terpisah
menjadi utuh.
Jadi, proses filosofis itu membangun
dinamika dalam perkembangan intelektual.
(2) Filsafat
sebagai produk (philosophy as product)
Produk dari aktivitas berfilsafat
adalah pemahaman (understanding), yakni klarifikasi kata, ide, konsep, dan
pengalaman yang semula membingungkan atau kabur sehingga bisa menjadi jernih
dan dapat dimanfaatkan untuk pencarian pengetahuan lebih lanjut. Filsafat
dengan “P” capital adalah suatu bangun pemikiran yang secara internal bersifat
konsisten dan tersusun dari respon-respon yang dibuat terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam proses berfilsat. Pertama-tama,
Filsafat memang tampak sebagai suatu jawaban, posisi sikap, konklusi, ringkasan
akhir, dan juga rencana final.
Peranan Filsafat Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu Pendidikan
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang
didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan
menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi
antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat
pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi
masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan
tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan
rambu-rambu dari teori pendidik.
Filsafat pendidiikan sudah seharusnya dipelajari dan
didalami oleh setiap orang yang memperdalam ilmu pendidikan dan pemerhati
pendidikan, terlebih mereka yang memilih profesi sebagai Tenaga pendidik.
Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu
mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh
buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa
berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun
masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami
dalam hubungannya dengan tujuan hidup. Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan
hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama.
Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru).
Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar
mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka
dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan. Alasan lainnya yakni :
- Adanya problema-problema pedidikan dari zaman ke zaman yang mejadi perhatian para ahli masing-masing. Pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraah lahir dan batin masyarakat dan bangsa. Banyak tulisan yang dihasilkan oleh ahli pikir, dan tidak jarang gagasan ahli yang satu mempengaruhi gagasan ahli-ahli yang lain. Guru diharapkan mampu menyelesaikan problema-problema pendidikan yang ada dengan berpedoman pada salah satu aliran filsafat pendidikan.
- Dapatlah diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang mempelajari filsafat pendidikan dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangkauannya melampaui hal-hal yang diketemukan secara eksperimental dan empirik. Maka dari itu fiilsafat pendidikan dapat diharpakan merupakan bekal untuk meninjau pendidikan beserta masalah-masalahnya secara kritis.
- Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademik dengan landasan asas bahwa berfilsafat adalah berpikir logis yang runtut teratur dan kritis, maka berfilsafat pendidika mempunyai kemampuan semacam itu. Oleh karena itu diharpkan dapat mempunyai pengaruh terhadap terbentuknya pribadi pendidik yang baik. Maka mempelajari filsafat pendidikan itu mengandung optimisme menggembirakan.
- Dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan.
- Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut.
- Dengan filsafat aksiologi guru memahami hal-hal yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas sekiranya kita dapat menyadari
pentingnya filsafat pendidikan bagi tenaga pendidik dan pemerhati pendidikan
dalam usaha pengembangan ilmu pendidikan. Terlebih lagi bagi seorang tenaga
pendidik (guru) yang berhadapan langsung dengan peserta didik, peran
filsafat pendidikan bagi guru sangatlah jelas, dengan filsafat metafisika guru
mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara
memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan
filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa,
bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan
tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus diperoleh siswa
tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena
pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah
seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru,
yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan
apa yang perlu diketahui.
Sumber
: http://pend-antropologi09.blogspot.com/2011/12/pentingnya-mengetahui-filsafat.html
Komentar
Posting Komentar