Filsafat : Hati dan Akal
Filsafat : Hati dan Akal
Untuk mengerti
konsep akal dan hati dibutuhkan perenungan yang dalam, karena hal ini berkaitan
dengan filsafat yang merupakan suatu bidang pengetahuan yang ingin mengetahui
segala sesuatu secara mendalam sehingga tercapai kebenaran yang
sebenar-benarnya.pengertian filsafat ini banyak berbeda-beda karena hati dan
fikiranpun setiap manusia berbeda-beda,setiap orang berhak mendefinisikan kata
filsafat itu sendiri karena hati dan fikiranpun yang mengetahui adalah diri
sendiri,karena definisi filsafat itu datang dari hati dan fikiran diri sendiri
mengenai kebenaran. karena konsep kebenaran menurut manusia berbeda-beda maka
manusiapun mempunyai sifat yang berbeda-beda. itulah mengapa didunia ada ini
ada manusia jahat dan baik. untuk mencapai kebenaran yang hakiki maka
dibutuhkanlah agama yang melurusi segala akal dan hati,karena manusia tidak
akan pernah sanggup menggunakan fikirannya untuk membuat suatu kebenaran diatas
kebenaran tuhan. segala kehendak,kemauan,keingintahuan berasal dari hati
yang dapat kita fikirkan lagi dengan akal/otak tentang baik/buruknya
kehendak/kemauan yang ada dalam hati,dikarenakan manusia diberikan akal oleh Tuhan
YME oleh karena itu manusia dapat menentukan baik/buruk yang merupakan suatu
kesempurnaan makhluk ciptaan Tuhan,kadang manusia menggunakan akalnya tidak
didasari oleh hati yang baik sehingga menggunakan akalnya untuk hal-hal buruk
atau tidak sesuai dengan moral dan etika yang diajarkan oleh agama,oleh karena
itu kemampuan berfikir itu haruslah dibatasi oleh qalbu/keimanan agar kita
selalu berfikir untuk hal-hal yang baik,sehingga terciptalah keharmonisan
antara hati dan fikiran yang dilandasi oleh keimanan.
“Berfikirlah kamu diatas
hatimu(perasaanmu),Batasilah pemikiranmu dengan keimananmu(agamamu)”
Sumber : https://regafelix.wordpress.com/2010/10/08/filsafat-akal-dan-hati/
Komentar
Posting Komentar