Kebenaran Universal
Kebenaran Universal
Berdasarkan realita/kenyataan
dalam kehidupan,maka kebenaran dapat dibagi menjadi 3 macam,yaitu:
1.KEBENARAN HAKIKI/MUTLAK,
Yaitu kebenaran yang bersumber
dari Allah SWT, dimana kebenaran ini bersifat tetap/tidak bisa
dirubah-rubah/pasti/mutlak
Katakanlah:”Sesungguhnya petunjuk
Allah Subhanahu wa Ta’ala itulah petunjuk (yang sebenarnya)”.(QS. Al-Baqarah:
120).
Kebenaran ini yang telah diberikan untuk semua
makhluk melalui kalam-NYA,berupa kitab
garing(Tersurat=Zabur,Taurat,Injil,Al-Qur’an) dan kitab basah(Tersirat=Seluruh
makhluk/alam semesta).Tujuan dari kitab-kitab tersebut sebagai petunjuk manusia
untuk berperilaku benar dalam kebenaran/bukan benar dalam kesalahan.
2.KEBENARAN INDIVIDU,
Yaitu kebenaran yang berlaku bagi
setiap pribadinya masing-masing,dimana ia akan menganggap setiap perbuatannya
benar dengan mengesampingkan aspek perbuatan salah.Pelaku dari kebenaran
individu dapat dilihat dari sikapnya yang sombong,menganggap rendah
/remeh,maunya didengarkan tapi tidak mau mendengarkan nasehat orang lain atau
biasanya terlihat pada seseorang yang berperan untuk menyenangkan orang lain
dan membuat terkagum-kagum demi meluluskan tujuan pribadi,kelompok dan
golongannya.
Sebagaimana perumpamaan pada ayat berikut ;
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka
menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan
mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa
tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh
(yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan
mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
(QS.Al-Munaafiquun: 4)
3.KEBENARAN
UNIVERSAL/MENYELURUH
Dalam hal inilah kita sebagai
manusia sekaligus makhluk ciptaan-NYA yang bersifat multifungsi perlu
mengetahui arti kebenaran secara universal/menyeluruh. Allah SWT telah mengutus
para Nabi/Rasul adalah untuk menegakkan kebenaran,fungsi kebenaran ini adalah
sebagai jalan keselamatan didunia dan diakhirat.
Kebenaran universal adalah kebenaran yang
tidak hanya benar menurut pribadi,kelompok atau golongannya saja,tetapi
kebenaran untuk seluruh sekalian alam/kebenaran yang dapat diterima oleh
khalayak umum.
Sebagai Rasul dan Nabi terakhir Muhammad SAW diutus
untuk menegakkan kebenaran(Al Haqq) sehingga tercapai suatu kebaikan,keberkahan
dan keselamatan bagi sekalian makhluk dibumi.
“Dan tiadalah Kami mengutus
kamu(Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi sekalian alam.”
(QS.Al-Anbyaa’: 107)
Sebagai pedoman penebaran warta
kebenaran dan keselamatan,Allah SWT memberikan rahmat yang begitu agung
berupa kitab suci Al-Qur’an dan ini merupakan warisan terbesar yang
sangat berharga dan tiada bandingnya dari Nabi Muhammad SAW kepada para
generasi umat manusia berikutnya hingga akhir zaman kelak.
Kebenaran universal dalam
realisasinya bersumberkan pada kebenaran hakiki/mutlak,namun dalam artian tidak
hanya pada kontektual syariat/aturan yang tersurat . Tetapi lebih
diprioritaskan pada makna RASULULLAH. Secara umum arti
Rasulullah adalah orang yang diutus oleh Allah SWT dengan diberikan wahyu
kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Secara khususnya arti Rasulullah adalah orang yang telah mampu menyatukan
rahsa didalam dirinya dengan Rahsa Allah,kata yang saya gunakan Rahsa bukan
Rasa,sebab berbeda arti antara Rasa dan Rahsa.
-Rasa adalah sesuatu yang terindera melalui indera
perasa/pengecap(Kulit,lidah) dan masih bisa dikesankan,contohnya rasa
pahit,akan bisa dikesankan bahwa yang hitam berasa pahit(kopi) atau warna merah
dikesankan berasa manis (Syrup),dll
-Rahsa adalah sesuatu yang tidak dapat terindera
secara dhohir dan hanya sifatnya yang dapat dirasakan dan tidak dapat
dikesankan/dilukiskan,dimana peran Rahsa terletak pada Qolbu hakiki.
Penyatuan Rahsa diri dengan Rahsa Allah SWT
dengan cara merealisasikan sifat-Nya (Asma’ul Husna) dalam kehidupan diri
pribadi manusia.
Sifat rasa dari Rahsa lebih mendalam sehingga
seseorang tidak lagi berperilaku dengan hawa nafsunya,melainkan dengan
kehendak-Nya sesuai pada Asma-Nya yang indah dan Mulia.Sehingga apapun yang
dilakukannya untuk keridhoan Allah SWT.
Ridho Illahi ada pada sesama makhluknya,bila suatu
makhluk tidak rela/sakit hati/menggerutu kesal,berarti yang dilakukannya pun
tiada Ridho dari Illahi.
Keridhoan terletak pada rahsa yang dirasakan
sama-sama nikmatnya/sama enaknya,saling menerima antara sesama/makhluk-Nya dan
hal inilah yang dinamakan BENAR UNIVERSAL atau BENAR SESUAI KEDUDUKKANNYA.
Kesimpulan
Benar/Kebenaran yang sebenarnya adalah
benar yang dirasakan secara keseluruhan oleh sesama makhluk-Nya.
Tidak benar apabila yang dilakukan
sesorang hanya benar menurut pandangan individu,kelompok/golongannya.
Efek perilaku benar dirasakan lewat
Rahsa(Qolbu Hakiki/Ruh),dimana Rahsa yang dirasakan adalah saling mau menerima
dengan keikhlasan/tidak ada uneg-uneg negatif,sebab keikhlasan mencerminkan
keridhoan sesama,dan keridhoan sesama sebagai wujud adanya keridhoan Allah SWT.
SUMBER
: http://filsafat.kompasiana.com/2011/09/02/kebenaran-universal-392943.html
Komentar
Posting Komentar