Kurikulum 2013
Keberhasilan Kurikulum 2013 Ada di
Tangan Guru?
Tak
bisa dipungkiri, di tengah era yang semakin maju dan IPTEK yang semakin
berkembang, tentu sangat pula dibutuhkan sebuah sarana atau wadah untuk
mengembangkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki kualitas dan daya
saing yang tinggi. Salah satu upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia ialah
melalui pendidikan. Mengapa pendidikan? Karena pendidikan adalah sebuah wadah
yang membekali anak-anak bangsa untuk menjadi generasi yang cerdas, berkarakter,
dan berkompeten, serta menjadikan
generasi bangsa sebagai manusia Indonesia seutuhnya sehingga akan mampu
mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Nah,
untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan masa
depan yang semakin berat, sistem pendidikan juga harus selalu diperbaharui
sesuai perkembangan zaman. Elemen penting dalam sistem pendidikan adalah
kurikulum. Karena menurut UU No. 20 Tahun 2003 kurikulum merupakan sebuah
dokumen perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan proses
belajar mengajar. Sejak 15 Juli 2013 yang lalu, kurikulum di Indonesia telah
diperbaharui, yakni dari kurikulum 2006 diganti dengan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 yang memiliki karakteristik pendidikan berkarakter dan model
pembelajaran yang berbasis saintifik, diharapkan dapat mencetak generasi yang
cerdas dan berkompeten namun tak melupakan nilai-nilai atau kehilangan jati
dirinya sebagai Warga Negara Indonesia.
Tidak
mudah memang menerapkan sebuah perubahan. Karena kondisi masyarakat yang
terlena atau keasyikan dengan kondisi yang ada. Sejak kurikulum 2013
digulirkan, sampai saat ini masih saja banyak pihak yang pro dan kontra. Karena
ketidaksesuaian antara konsep yang telah dirancang dengan implementasi di
lapangan. Anies Baswedan menuturkan "Sehebat apa pun kurikulum dan gedung pendidikan, tapi
yang menjadi kunci utamanya adalah guru," SekolahDasar.Netkutip dari
Antara (27/10/2014). Ibarat kata apalah arti kurikulum
2013 yang berkualitas emas, jika tak didukung dengan guru berkualitas emas
pula. Mengapa guru? Karena
gurulah yang berinteraksi langsung dengan peserta didik (subjek kurikulum
2013) sehingga secara tidak langsung kesuksesan untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013 tergantung pada keterampilan guru. Karena
mereka mempunyai andil besar dalam menerapkan kurikulum tersebut.
Menurut
Murray Print peran
guru dalam kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Sebagai implementers, artinya
guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Dalam pengembangan
kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab
dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Karena guru hanya
sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam
merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan
berbagai pembaruan.
2. Sebagai adapters, artinya
guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan
karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan
kebijakan KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standar isi
sebagai standar minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan
waktu pelaksanaannya, dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru.
3. Sebagai pengembang kurikulum, artinya
guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum dan menyusun
kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai
dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Sebagai peneliti kurikulum (curriculum
researcher). Artinya guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai
komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas
program, menguji strategi dan model pembelajaran dan lain sebagainya.
Dalam implementasi dan keterlaksanan
kurikulum 2013, profesionalisme guru juga harus ditunjang dengan kompetensi
guru. Kompetensi guru menjadi penting, seperti yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UU Guru dan Dosen)
serta Peraturan Pemerintah (PP) No 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Berikut adalah 4 kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru :
1. Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
2. Kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik.
3. Kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
4. Kompetensi sosial adalah kemampuan
guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik semua guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Tidak mudah memang menjadi seorang
guru, karena Mengajar bukanlah hanya menyampaikan apa yang telah
didapatkan dari bangku kuliah, atau mentransfer ilmu pengetahuan dari buku
kepada siswa saja, akan tetapi mengajar memerlukan kreatifitas dan inisiatif
untuk menemukan hal-hal baru tentang apa yang ada dilingkungan sekitarnya. Walaupun
dalam kurikulum 2013 ini dikembangkan sistem pendidikan yang lebih berorientasi
pada kompetensi siswa (student oriented), kenyataan ini tidak mengurangi
arti dan peran guru dalam proses pendidikan. Sebab, dalam kurikulum 2013
bertujuan mendorong peserta didik mampu melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) terhadap apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Melalui
tujuan tersebut, diharapkan peserta didik memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif. Artinya untuk menciptakan peserta didik yang
aktif, inovatif, kreatif dan produktif, tentunya dibutuhkan sosok guru yang
siap untuk membentuk output seperti yang diharapkan tadi. Sehingga,
pengembangan kurikulum akan terimplementasi dengan baik, jika guru telah siap
sebagai agen of change untuk menghasilkan
peserta didik yang aktif, inovatif, kreatif, dan produktif.
Untuk meningkatkan kualitas guru, Pemerintah
juga menyiapkan strategi penyiapan dan pembinaan guru dalam mensukseskan
kurikulum 2013. Yaitu Pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru (UKG) oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
profesionalisme guru setelah diberikan tunjangan sertifikasi juga tak perlu
dikhawatirkan oleh kalangan guru. Melalui UKG, bukan hanya kesiapan yang
diukur, tapi lebih jauh lagi adalah kelayakan seseorang menjalani profesi guru.
Kelayakan menjalani profesi guru sangat diperlukan mengingat tugas guru
memiliki ukuran multidimensional yang sangat kompleks terkait dengan penyiapan
generasi penerus yang lebih baik dalam segala hal, termasuk dalam pengembangan
kurikulum 2013.
Berikut adalah bagan penyiapan dan
pembinaan guru dalam rangka implementasi kurikulum 2013.
Pelatihan tahap awal ini lebih
dititikberatkan pada pelatihan metode pembelajaran Kurikulum 2013 dengan
mengedepankan aspek pembelajaran sesuai tujuan kurikulum. Guru diharapkan
bisa menjadikan pembelajaran di kelas bukan hal yang membosankan bagi siswa;
penyampaian pelajaran yang bukan satu arah; adanya aktivitas peserta didik
untuk bisa mengembangkan potensi dirinya; kepahamaan akan ilmu yang dikuasai
siswa yang berguna untuk hidup dia kelak; penggunaan sarana dan prasarana dalam
melaksanakan pembelajaran; memahami bahwa guru adalah agen perubahan yang
membentuk siswa lebih menjadi sosok yang bisa mengembangkan diri tanpa dicekoki
oleh sistem hafalan dan target nilai.
Guru memang ujung tombak agen
perubahan. Tetapi bagaimanapun guru bukanlah satu-satunya sosok penanggung
jawab sentral akan keberhasilan Kurikulum 2013. Hal ini karena penerapan sistem
pendidikan nasional adalah mata rantai dimana dibutuhkan "kerja sama
tim" yang padu. Jangan sampai pendidikan akan kembali seperti labirin,
dimana atau apapun kurikulumnya, masalahnya itu-itu juga. Sudah waktunya
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang fokus menggarap pendidikan sebagai sumber
peradaban penting bagi terbentuknya insan-insan yang mampu menghadapi tuntutan
zaman yang serba cepat ke arah perubahan yang lebih baik.
Print, Murray. (1993).
Curriculum Development and Design. Second Edition New South Wales Australia
: Allen & Unwim. anisroiyatunisa.blogspot.com/2013_03_01_archive.html. Diakses pada tanggal 14 Desember
2014.
https://www.academia.edu/6338845/Perbedaan_Kurikulum_2013_Dengan_KTSP.
Diakses pada tanggal 14 Desember
2014.
anisroiyatunisa.blogspot.com/2013_03_01_archive.html. Diakses pada tanggal 14 Desember
2014.
Komentar
Posting Komentar